Mengenal Teknologi Injeksi Pengganti Karburator Pada Sepeda Motor

- Sabtu, April 29, 2017

Mengenal Teknologi Injeksi Pengganti Karburator Pada Sepeda Motor

 
Mengenal Teknologi InjeksiMengenal Teknologi Injeksi Pengganti Karburator Pada Sepeda Motor ---Kehadiran teknologi injeksi pada sepeda motor era ini memanglah menjadi keharusan. Ketatnya peraturan gas emisi Buang serta pun keinginan bagi atau bisa juga dikatakan untuk membuat bumi lebih baik serta tak berpolusi semakin membuat teknologi injeksi pada sepeda motor dibutuhkan.
Berikut ini merupakan beberapa hal yng membuat sepeda motor Perlu mempergunakan teknologi injeksi dibandingkan mempergunakan karburator:
Teknologi injeksi mempunyai hasil emisi gas Buang yng jauh lebih rendah. Sedang karburator, mempunyai keterbatasan. Rendahnya emisi gas Buang lantaran injeksi lebih terprogram ketimbang karburator. Sistem injeksi mempunyai tidak sedikit sensor yng mampu mengatur setiap kebutuhan mesin.
Adalah sensor ECU ataupun ECM yng mampu membaca tekanan udara. Bahkan, lebih canggih sensor yng mampu membaca kelembaban. Dari Sensor ini, mampu menakar kebutuhan bensin optimal yng Perlu disemprotkan. Tidak kelebihan pun tak kekurangan bensin. Akhirnya menghasilkan pembakaran sempurna pun efisien.
Pembakaran sempurna merupakan andai bahan bakar serta udara mampu terbakar habis. Karena campuran ini mampu terbakar hampir 100 %, maka emisi diperoleh lebih minim. Tapi, disaat masih App karburator, hasil pembakaran belum tentu mampu sempurna. Apalagi, karbu konvensional tanpa dilengkapi peranti semacam throttle position sensor. Pastinya disaat mesin bergasing di putaran bawah, campuran akan lebih kaya. Agar mampu menghasilkan pembakaran tepat, campuran antara udara serta bahan bakar Perlu punya perbandingan 12,7 : 1. Pembakaran akan tuntas andai 1 molekul bensin terbakar yang dengannya 12,7 molekul udara.
Sistem karburator tak selalu menghasilkan campuran yng ideal itu. Misalnya disaat langsam. Campurannya 11:1. Satu molekul bensin ketemu 11 molekul udara. Artinya campuran kaya ataupun kelebihan bensin. Udaranya tidak lebih tidak sedikit. Masih tersisa bensin yng tak terbakar. Sehingga, hidro carbon (HC) serta CO jadi tinggi. Sebaliknya disaat mencapai putaran menengah-atas, campuran cenderung miskin atau juga lean. Bisa hingga 14:1 ataupun malah 17:1. Kebanyakan udara.
Berdasarkan hal yang telah di sebutkan, teknologi injeksi mampu memperbaiki kekurangan yng tidak dimiliki karburator.Sistem injeksi yng canggih, mampu membuat campuran ideal. Karena pakai Electronic Control Unit (ECU) ataupun disebut pun Electronic Control Module (ECM). Bisa dikatakan otaknya injeksi. Tak cuma baca pengapian. Tapi, jumlah bahan bakar ataupun mampu disebut durasi injeksi sesuai kebutuhan mesin.
Begitu pun dalam metode pengukuran. Tak dalam keadaan stasioner semisal Euro 2 yng masih boleh mempergunakan karbu. Karena karburator memanglah polutannya tinggi disaat rpm rendah. Berbeda yang dengannya system injeksi yng campurannya optimal pada seluruh tingkat rpm. Pengukuran nya mempergunakan system ECE R40. Metode running, mirip keadaan sebenarnya di jalan.
Itulah beberapa hal yng mampu membuat Anda lebih Mengenal Teknologi Injeksi Pengganti Karburator Pada Sepeda Motor di artikel ini. Semoga berguna serta salam OtoZones!

Baca Tips serta Info Otomotif Lainnya:



Source Article and Picture : http://otozones.blogspot.com/2015/01/mengenal-teknologi-injeksi-pengganti-karburator-pada-sepeda-motor.html

Seputar Mengenal Teknologi Injeksi Pengganti Karburator Pada Sepeda Motor

Advertisement
 

Cari Artikel Selain Mengenal Teknologi Injeksi Pengganti Karburator Pada Sepeda Motor